Monday, May 31, 2010

Can It Be Love Part 2



Can It Be Love Part 2


Februari 2007
Kata Eomma penjualan ponsel meningkat pesat semenjak Super Junior yang menjadi bintang iklannya. Produk-produk ponsel terbaru kemudian memakai formasi Super Junior yang baru, yakni tiga belas orang, karena member mereka bertambah satu, si maknae Kyuhyun.
Aku kembali menangani CF mereka, kali ini konsep mereka bad boy banget. Sedikit gothic, dengan dominasi hitam di wajah mereka. Aku puas dengan hasil iklan yang kubuat. Meski belakangan aku juga sempet kelimpungan karena tugas kuliahku yang membludak. Leeteuk Oppa, Donghae, dan Kibum yang paling rajin sms dan menanyakan keadaanku, sudah makan atau belum, dan sering kali menyuruhku untuk istirahat jika aku terlalu capek kerja.
”Hei! Aku kangen padamu nih… kita semua sudah lama tidak bertemu, bagaimana kabarmu, Dongseng?” tanya Teukie Oppa.
Aku yang sedang jam istirahat di sela-sela kuliah menjawab. ”Aku sehat, Oppa… hanya sibuk kuliah. Tugasku banyak sekali, jadi promo ponsel ini aku tidak bisa bertemu kalian.”
”Ah, sayang sekali! Kami semua merindukanmu… apalagi aku.”
”Ah, kau sih rindu pada semua gadis, Oppa!”
Dan Teukie ngakak dengan suara tawa khasnya itu. ”Belakangan ini jarang ada gadis di dekatku, Haejin-ah. Kalau begitu nanti kalau kau sudah tidak sibuk kabari aku ya, kita jalan-jalan. Promo album sudah hampir selesai nih.”
”Oke, Oppa…”
”Dadaaaah…”
Hingga akhirnya Kibum rupanya menyadari perasaanku kepada Donghae. Karena di setiap waktu syuting, atau promo, aku dan Donghae sering sekali duduk berdua tanpa mengatakan sepatah kata pun. Aku grogi mau memulai obrolan, sementara entah kenapa Donghae sepertinya nyaman saja hanya dengan duduk tanpa berbicara. Aku mungkin GR, tapi aku rasa Donghae memang memiliki perasaan kepada diriku. Itu hanya lewat sms ia tunjukkan.

From : fishy
Haejin-ah adillah sedikit, Super Junior ada 13 orang sekarang! Jangan selalu menelepon atau meng-sms kibum dan teukie hyung saja dong.

From : fishy
Haejin-ah, kau bilang Heejin suka Yesung Hyung, Haerim suka pada si maknae Kyu, dan Heenim suka padaku. Kalau kau? Kau sama sekali tidak pernah bilang siapa member super junior favoritmu, bahkan kau tidak pernah bilang suka pada Super Junior. Aku kan mau juga kau mengidolai kami… jebal! Jangan-jangan kau malah tidak tahu lagu kami, ya? Ayo jawab aku…
Ya pada akhirnya aku memang mengakui perasaanku kepada Kibum, dan Kibum sangat mendukungku. Dia selalu berkata, Hyungnya yang satu itu polos-polos bodoh kalau soal asmara. Dia jarang naksir cewek, kata Kibum, soalnya dulu pernah patah hati. Tapi, Kibum yakin kalau aku bisa mendapatkan hati Donghae, soalnya Donghae juga memberi perhatian kepadaku. Tapi, Kibum juga selalu bilang kalau aku tidak boleh memperlihatkan rasa sukaku terlalu gamblang, karena bagaimanapun aku adalah seorang yeoja.
Kibum malah seperti seorang kakak bagiku, dibanding Leeteuk. Kelakuan Leeteuk malah lebih seperti adikku, sementara Kibum lebih seperti kakakku. Leeteuk suka minta diperhatikan, minta dipeluk, dicium pipinya. Kalau sudah begitu, biasanya Eunhyuk yang paling sewot menjawab kalau yang lain juga mau dipeluk sama aku. Rasanya aku benar-benar menjadi bagian dari keluarga mereka.
Tapi, aku tidak menemukan titik terang hubunganku dengan Donghae. Donghae tidak pula maju untuk memastikan perasaannya kepada diriku, aku jadi ragu kalau dia juga memiliki perasaan yang sama kepadaku, meski Kibum terus menyemangati dan meyakinkanku. Lambat laun, Donghae seperti menjauh. Aku pun sibuk dengan kuliahnya, dan mengurus iklan lain yang modelnya bukan Super Junior. Komunikasi dengan Donghae pun ikut putus, entah kenapa. Meski sedih, aku hanya mencoba memakluminya. Masuk tahun 2008, Kibum sibuk dengan aktingnya, dan tidak bisa menemaniku lagi, hanya lewat sms kami berkomunikasi, dan itu pun menjadi jarang.
Tinggal Leeteuk yang tersisa masih menjadi temannya. Tapi, perasaannya pada Donghae masih belum berubah. Namun, semua perasaan harus aku kubur dalam-dalam, ketika foto-foto Donghae berciuman dengan Jessica member SNSD tersebar. Itu cukup menyakiti hatiku. Donghae tidak pernah menyukaiku, dan aku memutuskan melupakannya. Tapi, melupakannya lebih sulit daripada yang kubayangkan. Lebih baik aku benar-benar mencoba melupakannya. Bahkan ketika foto itu beredar, aku memutuskan tidak mau berhubungan dengan Super Junior lagi.
End Of Flashback.

Jadi sekarang beginilah aku, sekarang tahun 2010. Usiaku sudah dua puluh empat, lagi-lagi aku memakai umur internasional. Aku benci umur Korea, karena aku lebih tua satu tahun berarti. Aku sudah lulus kuliah, dan sekarang aku benar-benar sudah menjadi Direktur Pemasaran di Anycall, perusahaan ponsel milik keluargaku. Teman-teman selebritiku? Banyak, bukan cuma Super Junior lagi. Memang Super Junior adalah teman selebritiku yang pertama.
Aku dan Kibum masih dekat. Setelah menolak berhubungan dengan Super Junior lagi, nampaknya cuma Kibum yang mengerti kenapa. Kibum meneleponku dan menenangkanku ketika aku ambruk saat melihat foto itu, Kibum berusaha meyakinkanku dengan segala cara, dan aku memang sangat menyayanginya sebagai sahabat, jadi aku tidak bisa putus kontak dengannya. Berbeda dengan dengan Leeteuk Oppa yang nampaknya cukup kaget dengan perubahan sikapku.
Aku mengganti nomorku, dan menolak semua jadwal yang mengikutsertakanku dalam acara dimana Super Junior jadi bintang iklan Anycall. Aku fokus dengan iklan Anycall Bodyguard yang dibintangi oleh Kim Bum dan Kim So Eun, hingga tidak menangani yang Super Junior M.

End Of Haejin’s POV.
Super Junior M hari ini mengadakan syuting untuk pembuatan iklan Anycall Volcano. Dan mereka berharap sekali bertemu Haejin disini.
”Haejin-ssi tidak ada?” tanya Hankyung kepada salah seorang staff dari Anycall, Staff itu menggeleng.
”Sasangnim menangani proyek Anycall Bodyguard, tadinya seharusnya Sasangnim menangani Anycall Volcano, namun Sasangnim menolak. Sasangnim memilih menangani yang Bodyguard.”
”Mwo?! Menolak?”
”Ne,” jawab staff itu.
”Kenapa menolak?” tanya Siwon heran.
Staff itu menggeleng lagi. ”Kurang tahu, Siwon-ssi. Pokoknya Sasangnim begitu mendapat jadwal, langsung minta dirubah lagi. Dia bilang dia mau menangani yang Bodyguard saja.”
Donghae terdiam, kemudian bertanya. ”Tunggu, kau tadi memanggil Haejin apa? Sasangnim?”
”Ah, ne… Donghae-ssi, beliau sudah diangkat menjadi Direktur Pemasaran.” Jawab staff itu.

Donghae’s POV, 2007 Flashback
”Aku suka padanya.”
”Hah? Suka pada siapa?” tanya Eunhyuk heran. ”Hyung beneran mabuk nih kayaknya…”
”Aniyo, aniyo… aku suka padanya!”
Aku geleng-geleng. Teukie Hyung nampaknya memang sudah mabuk, iyalah dia minum Soju banyak banget. Cuma bersamaku dan Eunhyuk, kami berdua nggak ada yang minum, Teukie Hyung lagi agak stress, tapi aku nggak tau dia stress kenapa. Pokoknya dia ngajak minum, ya udah kami temani, tapi begitu mabuk, dia malah curcol. Tapi nggak apa-apa deh, yang penting perasaan Hyungku ini lega.
”Ya sudah, ceritakanlah, Hyung… apa yang membuatmu susah, apa yang membuatmua sedih, Hyung?” tanya Eunhyuk lagi.
”Aku menyukainya, Eunhyuk-ah, Donghae-ah…”
”Ya, Hyung menyukai siapa?” tanyaku heran.
”Gadis itu! Gadis itu sangat mencuri perhatianku, tapi sepertinya dia tidak balas menyukaiku! Sudah itu dia dekat denganku, nyaman dalam pelukanku, tapi dia tidak tahu, dia pura-pura tidak mengenali hatiku! Dia nyaman saja bersamaku, padahal aku sudah mau meledak! Dia gantungkan harapanku, tapi dia bisa sekejap begitu saja melemparku jatuh…”
Aku dan Eunhyuk saling pandang.
”Hyung, siapa gadis itu? Kenapa dia bisa membuatmu sampai seperti ini? Memangnya dia siapa?”
”Dia entah tahu entah tidak hatiku! Aku mencoba memberinya perhatian, tapi dia bersikap sama pada pria lain! Kibum!”
”Kibum?!” tanya Eunhyuk kaget.
Perasaanku tidak enak. Kalau ini menyangkut Kibum, hanya ada satu perempuan yang muncul di kepalaku. Dan perempuan itu juga telah mencuri hatiku, dan membuatku panas dengan melihatnya selalu dekat dengan Kibum.
”Hyung, jangan bilang kalau gadis itu Haejin?” tanya Eunhyuk kaget. Tentu saja, Eunhyuk satu-satunya yang tahu perasaanku kepada Haejin. Ternyata Teukie Hyung juga menyukainya, dan dia yakin Kibum dan Haejin ada sesuatu. Itu membuatku makin yakin kalau memang mereka berdua ada hubungan spesial.
Tambah lagi Teukie Hyung ikut naksir Haejin, mulai saat itu aku berusaha menahan diriku untuk tidak terlalu berharap dan mendekati Haejin lagi. Mungkin memang Haejin memilih Kibum.
End Of Flashback.

Masih sulit dipercaya kalau semenjak tidak ada Kibum, Haejin selalu menolak kehadiran Super Junior. Aku tahu dia sudah lulus kuliah, dan sekarang benar-benar telah bekerja di Anycall, tapi dia benar-benar menolak kami. Bahkan jika diajak bertemu banyak saja alasannya. Tentu saja bukan aku yang mengajaknya bertemu, melainkan Teukie Hyung.
Haejin-ah, bogoshiposo…
End Of Donghae’s POV.

”Onnie!”
”Apa, Haerim?”
”Onnie kau dimana?”
”Onnie di lokasi pemotretan, kenapa?”
”Onnie jadinya nanganin siapa, Suju M atau BBF?”
”BBF, kenapa?”
Suara Haerim jadi mendengus. ”Onnie, kau ini! Onnie, aku mau cerita… ini soal Kyuhyun Oppa!”
”Kenapa dia?”
”Onnie sih, tidak menangani yang Suju M, coba kalau iya! Nanti aku ceritakan, Onnie cepet pulang ya! Arasseo?”
”Ne, ne, arasseo… dongseng sopan!”
”Bye, Onnie!”
Haejin pun kembali ke kantor setelah pengambilan gambar untuk iklan Anycall Bodyguard selesai. Begitu sampai di ruangannya, sekertarisnya langsung saja menghubunginya dan berkata bahwa Appanya menunggunya di ruangannya. Haejin langsung ke ruangan Appanya.
”Haejin-ah…”
”Appa… kenapa Appa? Ada perlu denganku?” tanya Haejin sambil duduk di kursi.
”Ne, oh ya… bagaimana syuting iklannya? Berhasil dengan baikkah?” tanya Appanya semangat.
Haejin mengangguk. ”Pokoknya beres deh, Appa. Kim Bum dan Kim So Eun belakangan ini memang lagi panas-panasnya di gosipin Appa, itu membuat konsep produk kita bisa dilihat pasaran.”
”Kalau Super Junior M?”
”Aku tidak menangani yang itu, Appa…”
”Ah begitu. Oh ya, sebetulnya ada yang ingin Appa bicarakan kepadamu. Eomma sudah bicarakan hal ini kepada Heejin, Haerim, dan Heenim, jadi tinggal kepadamu kami belum membicarakannya.”
Haejin mengangguk. ”Ada apa, Appa?”
”Begini, relasi bisnis Appa, mempunyai seorang anak laki-laki. Kata relasi anak bisnis Appa itu, dia suka padamu, jadi kami mengatur pertemuan agar kau dan dia bisa bertemu.”
Haejin mencerna maksud Appanya. ”Maksud Appa?”
”Haejin-ah…” tiba-tiba Appanya menggaruk kepala. ”Kau tahu tidak kalau Appa dan Eomma sangat cemas, usiamu sudah dua puluh lima tahun, dan kau belum punya pacar dari kau lahir. Itu membuat kami khawatir, tahu.”
”Jadi Appa dan Eomma mau menjodohkanku begitu?”
”Bukan menjodohkan, tapi mencomblangi!”
”Appa…” rengek Haejin. ”Ini sudah zaman milenium, Appa! Aku tidak mau ada jodoh-jodohan!”
Appa geleng-geleng. ”Haejin-ah, anakku sayang! Seharusnya dulu waktu kau mau masuk Anycall, Appa dan Eomma tidak usah mengizinkanmu. Kau jadi wanita yang workaholic! Itulah kenapa Appa dan Eomma jadi mau menjodohkanmu! Lagipula kau tidak usah takut, dia tampan kok!”
”Bukannya itu… aku tidak kenal dengannya, Appa!”
”Kata siapa kau tidak kenal dengannya?”
”Lalu memang ada yang bilang aku kenal dengannya?”
”Ini Appa baru mau bilang! Dia anggota Super Junior, jadi kau harus menerima ya… Super Junior kan semuanya tampan!”
Aku justru shock mendengarnya? Aku dijodohkan dengan seorang member Super Junior? Siapa?

yak pada tau kan Haejin dijodohin sama siapa??? hehehe iyalah tau... trus kira-kira gimana reaksi Haejin begitu tau calonnya?

2 comments:

zee said...

wow..
teuki ska ma haejin..
donghaae ska ma haejin..
dan mrk m'curigai hajin+kibum ad hubungan special..
makin seru..

Molen said...

hehe halo ka nisya
ceritanya seruu emang haejin dijodohin sama siapa??

Post a Comment