Saturday, April 17, 2010

Fanfiction : Go On Get Out Of My Head Part 1




Apa ya yang terjadi kalo Dancing Machine Super Junior, dan Coolest Member SNSD jatuh cinta... masih dalam seri Couple Super-Generation... Enjoy

Go On Get Out Of My Head

Choi Sooyoung
Yah, hidup ini menyebalkan sekali beberapa hari ini! Setelah aku memergoki leader-ku sendiri, Taeyeon Onnie berciuman dengan Super Junior Leader, uri Leeteuk Oppa, aku pikir jodoh antara Super Junior dan SNSD sudah selesai, hanya diwakili oleh mereka berdua. Tapi nggak nyangka, malah Onnie-ku yang lain, Hwang Mi Young, alias Stephanie Hwang, atau Tiffany Onnie, juga ikutan jadian sama uri Oppa, Donghae.
Dan lagi-lagi aku harus memergoki keduanya kissing di depan dorm. Astaga, kalau ada paparazi habislah mereka. Aku malu sendiri, kemudian aku langsung tidur lagi. Tiff Onnie itu memang dekat dengan Donghae Oppa, sering bete sendiri kalo Donghae Oppa mesra-mesraan sama cewek lain, dan herannya, waktu itu kan mereka dua-duanya belum jadian, tapi Donghae Oppa panik juga ngeliat Tiff Onnie marah.
Jadi, para Dongsaeng SNSD, yaitu aku, Yoona, dan Seohyun sedang duduk bertiga di kamarku, untuk kesekian kalinyalah, aku dan Yoona ber-cicak mode on. Yakni ber-ckckckck… Teukie Oppa & Taeyeon Onnie, lalu Donghae Oppa & Tiffany Onnie. Sampai kapan Super Junior dan SNSD akan begini?
”Aku senang melihat mereka pacaran…” kata Seohyun yang polos banget itu. ”Kalau melihat Taeyeon Onnie dan Teukie Oppa yang diam-diam pacaran, mereka manis sekali. Sementara Donghae Oppa dan Tiff Onnie, mereka sangat perhatian satu sama lain, sebelum dan sesudah pacaran pun, mereka tetap begitu, meski sekarang sedikit lebih mesra. Aku suka…” kata Seohyun senang.
Yoona tersenyum. ”Ya, aku juga suka.”
Berarti cuma aku yang nggak. Aku kesal sendiri, menggaruk-garuk rambutku. ”Aduuuh!”
”Kau kenapa sih?” tanya Yoona heran.
”Ya Tuhan, Yoona…” akhirnya aku memberanikan diri mengutarakan pikiranku.
”Apa?”
”Kalau cuma Taeyeon Onnie yang sembunyi-sembunyi dari wartawan, itu sih masih wajar. Sekarang nambah Tiffany Onnie yang ikutan pacaran sama Oppa Suju. Makin banyak aja yang perlu sembunyi-sembunyi…”
”Lho, kamu gak suka ya?” tanya Seohyun polos.
”Ya bukannya gak suka. Mau sampai kapan begini? Bukan nggak mungkin kalian semua nyusul jadian sama orang Super Junior, kan?”
”Waduh!” Yoona mengerjap kaget. ”Sama siapa?”
”Yah, Super Junior ada lima belas, pilih aja satu, susah bener…” kataku asal. ”Kalo semua nyusul pacaran sama Super Junior, kemungkinan berita bocor mah malah makin gampang.”
”Yee, mana mungkin naksir orang segampang itu, Sooyoung-ah…” sanggah Yoona sambil geleng-geleng.
”Ya maksudku itu, bukannya tidak mungkin! Kalian sih, terlalu dekat sama mereka. Hanyut kan?!”
”Lho, kok kamu jadi sewot sih, Sooyoung-ah?” tanya Seohyun bingung. ”Mereka kan Oppa terbaik kita.”
”Aro, aro…” Sooyoung mengangguk. ”Tapi bukan Oppa kandung. Itu yang bahaya, kalau terlalu dekat, nanti seperti Tiff Onnie. Akhirnya jadian sama Donghae Oppa, kan? Gimana kalo nanti putus? Persahabatannya itu lho, yang sayang…”
”Yah, yah, yah…” Yoona mengibaskan tangannya. ”Jodoh kan ditangan Tuhan, Sooyoung-ah. Kalau memang jodohnya SNSD memang sama Super Junior bagaimana? Mau diapain lagi coba? Mau lari ke ujung dunia juga, jodohmu dia-dia juga!”
”Atau jangan-jangan kau khawatir akan perasaanmu ya, Sooyoung-ah?” tanya si polos. ”Kau naksir Oppa-Oppa juga?”
”Jeongmal?” mata Yoona membulat. ”Aigooo! Eunhyuk Oppa, kah?”
”Yah!” aku menjitak kepala Yoona. ”Dari sekian Super Junior, kenapa harus dia?!”
”Waeyo?” tanya Seohyung semangat. ”Eunhyuk Oppa sangat pandai menari, dia pasti sangat cocok denganmu, Sooyoung-ah! Kalian sama-sama pandai menari.”
”Hyoyeon Onnie lebih pandai menari!”
”Tapi terlihat cocok kalau kau dengan dia, Sooyoung-ah!”
Aku memelototinya. ”Seohyun-ah… tahukah kau kalau kau sangat cocok dengan Cho Kyuhyun Oppa?”
Wajah Seohyun memerah.
”Yah sudah-sudah…” Yoona memutuskan pembicaraan kami.
Tapi aku malah teringat kata-kata Seohyun. Bisa-bisanya dia malah menjodohkanku dengan si bodoh Eunhyuk itu? Kami, pacaran? Membayangkannya saja tidak bisa… aku dan si Oppa paling bodoh di Super Junior itu sering banget berantem. Kenapa? Karena kelakuannya itu, lho! Dia itu oon, polos, lemot, dan mukanya aneh! Hidup lagi! Lengkap bener, kan? Cuma herannya, kalau udah nari… barulah aku mengakui dia punya inner handsome. Heran, banyak bener ya yang ngefans dengannya, coba kalau mereka tau pribadi asli si Oppa bodoh ini! Bubar langsung.
Dia itu bodoh! Sering banget tersandung, sering banget jatuh, kepedean, dan kalau ngomong suka belibet. Coba, apanya yang bagus dari dia? Cuma kalau nari aja! Cuma itu saudara-saudari sekalian! Karena aku sering sewot dengannya, tidak seperti SNSD lain yang malah tertawa melihat tingkahnya, aku malah sewot melulu dengannya. Itu yang membuat dia sering menggangguku. Tapi, biar bagaimana pun, sebodoh apa pun dia, Super Junior tetaplah Oppa-nya SNSD, jadi aku tetap memanggilnya dengan sebutan Oppa, meski tak ada pantas-pantasnya sama sekali.
Hari ini, kebetulan kami harus bertemu. Bukan hanya aku dan dia ya, tapi Super Junior dan SNSD. Dan jelas, itu membuat pasangan bahagia kami, Taeyeon Onnie & Leeteuk Oppa bahagia, begitu juga dengan Tiff Onnie & Donghae Oppa, yang kerjanya nempel kayak prangko. Beda dengan Leeteuk Oppa dan Taeyeon Onnie, yang masih ingat kerjaannya (leader).
Jadi hari ini, kami disembunyikan di dalam ruangan latihan. Berduapuluh empat, lima belas dari Super Junior, dan sembilan dari kami SNSD. Donghae Oppa dan Tiff Onnie duduk sebelahan, bolak-balik Donghae Oppa nyium kening atau puncak kepala Tiff Onnie. Sementara Teukie Oppa ngobrol dengan cowok-cowok, Taeyeon Onnie ngobrol dengan kami cewek-cewek, tapi tangannya gandengan! Teteep ajaaaa… aku geleng-geleng aja melihat mereka.
”Hei, Non… cemberut aja!”
Aku makin sebel aja, si Oppa bodoh. ”Yah, Babo Oppa!”
”Suka judes deh…” si Eunhyuk siap-siap mau duduk, tapi karena licin, kaus kakinya menggelincir kakinya, dan jatuhlah dia terbeledak kebelakang. Semua menertawainya. Dia mengusap kepalanya.
”Kualat! Itu namanya karma, tau!” kataku penuh kemenangan.
”Orang jatuh, bukannya ditolongin, malah diketawain! Tega amat…” katanya sambil duduk lagi.
”Mukamu itu lho, Oppa… bikin orang males nolongin!”
”Lho kenapaaaa?” tanyanya dengan tampang konyolnya.
”Kenapa?!” tanyaku sadis. ”Ngaca sana makanya!”
Eunhyuk geleng-geleng kepala, dan garuk-garuk kepalanya. ”Aduuuh, muka keren begini, cuma kamu doang lho yang bilang nggak bagus.”
”Hei!” Sungmin menjitak kepalanya. ”Kau ini, pede sekali!”
”Lho iya tau, Hyung…” katanya dengan penjelasan bodohnya. ”Aku kan ganteng, kan? Ya gak, Wookie?”
Ryeowook mengangguk saja, daripada kena tabok.
”Tuh, cuma Sooyoung doang yang bilang aku gak cakep…”
Aku geleng-geleng kepala.
”Eh, Sooyoung-ah… kalau benci lama-lama bisa jadi cinta, lho!” ledek Siwon Oppa. ”Kalian bertengkar melulu sih…”
”Idih! Ogaaaaaaaaah!” teriakku.
”Kau ini kenapa sih? Kurang apa lagi sih, aku? Cakep udah, jago nari udah, penggemar banyak udah, nyanyi juga udah. Apalagi yang kurang coba?”
”Keseimbanganmu jelas kurang, Oppa!”
Dan itu membuat seisi ruangan tertawa terbahak-bahak. Eunhyuk Oppa cuma garuk-garuk kepala saja. ”Nanti kalau suka, awas kau ya?”
”Kau yang awas, Oppa! Mengangguku melulu, jangan-jangan suka…” balasku.
Dan makin menang telaklah aku.
”Tega nian…” kata Eunhyuk.

Lee Hyuk Jae, Eunhyuk
Jadi, kami dikumpulkan seperti sekumpulan anak panti asuhan di kantor manajemen karena akan kolaborasi sebuah lagu. Ya ilah, ngomong kek dari tadi. Kita diumpetin di dalem ruangan begitu aja, dianggurin kayak ikan asin.
Yah, lumayanlah, setidaknya ada mainan. Hehehe, iya si Sooyoung SNSD itu. Dia itu sewot bener sama aku, kayaknya semua yang aku lakukan kepadanya salah. Padahal teman-temannya gak ada yang sewot lho sama aku? Padahal, apa coba salah dan dosaku? Emangnya salah punya tampang cakep? Emang salah jago nari? Ckckckck, Sooyoung itu… yang dilihatnya dariku cuma ketidakseimbanganku saja. Aduh, aduuuh, ya sudah kuladeni saja, daripada melihat si Donghae mesra-mesraan terus sama si Tiffany.
”Jadi, kolaborasinya nanti akan pakai perpaduan banyak dance.” Kata seorang instruktur tari kami. ”Jadi, kami akan membuat pair diantara kalian, yang tidak kebagian, tentunya dari Super Junior, kami akan buat tarian tambahan. Jadi untuk pasangan-pasangannya, kami sudah buat. Leeteuk dengan Taeyeon…”
Semua sudah tahu kalau bakal begini. ”Hankyung, kau dan Jessica. Yesung dengan Hyoyeon. Sungmin kau dengan Yoona. Donghae dan Tiffany. Siwon kau dengan Yuri. Ryeowook dengan Sunny. Kyuhyun dengan Seohyun. Dan terakhir, Sooyoung, kau dengan Eunhyuk!”
”Mwo? Aku sama dia?!”
Aku dan Sooyoung meneriakkan kata-kata yang sama. Wah, seisi ruangan langsung berkicau nyaring.
”Jodoh tuh, jodoh…”
Aku nyengir, sementara Sooyoung marah-marah sendiri. Sejak saat itu kami selalu latihan bersama. Kulihat bagaimana semua memiliki kemajuan pesat dalam berlatih tari, kecuali aku dan Sooyoung. Kami akhirnya disidang, dan diharuskan menyingkir-kan masalah pribadi diantara kami, agar kami dapat menari dengan lepas dan indah. Lho, aku sih tak ada masalah. Sooyoung tuh… yang selalu menertawakanku, jadinya kami tidak serius. Salah melulu, karena tiap aku mengeluarkan ekspresi polosku, dia selalu mencubitku, atau menjitak kepalaku. Astaga, Sooyoung itu ya… cantik-cantik kejam.
Gara-gara kami selalu bercanda. Jadwal latihan kami ditambah, bahkan setelah Sukira yang notabene siarannya malam-malam itu pun, aku tetap harus latihan, sedangkan yang lain sudah pada bisa pulang. Itulah yang membuat kami akhirnya lama-lama menjadi dekat. Lama-lama Sooyoung tidak sinis, memang dia masih sering menggangguku, atau mencelaku, tapi tidak dengan intonasi kejamnya, melainkan dengan senyumnya. Kalau begini terus, lama-lama aku bisa nyusul si Donghae nih! Aku jadi sering kepikiran si Sooyoung, apalagi ketika adegan tari kami sampai di bagian akhir, dimana aku harus menangkap badannya yang jatuh, dan mengangkat kepalanya, dalam posisi hendak mencium.
Butuh konsentrasi penuh untuk melakukan bagian itu. Pernah sekali, karena keseimbanganku yang memang payah. Kami jatuh berdua, aku menindih badannya, untuk tidak mengenai bagian-bagian yang terlarang, karena teman-teman Super Junior dan SNSD langsung bengong melihat kami.
”Aduuuuuh,” si Sooyoung menepuk-nepuk punggungnya. ”Badanku sudah pegal semua! Untung sudah boleh pulang…”
Aku berjalan di sebelahnya menuju van. ”Padahal latihan kita sudah bagus ya, kenapa masih disuruh nambah lagi sih?”
”Karena keseimbanganmu itu, Oppa!” jawabnya sadis.
”Yaah! Kita sudah tak pernah salah lagi di tiga latihan terakhir…”
”Iya kalau salah sih sudah tidak, tapi kalau tersandung masih!”
Aku garuk-garuk kepala, sesampainya di van Sooyoung masuk duluan ke dalam, kemudian aku menyusul. Di dalam, kami diam, karena lelah. Sooyoung merebahkan kepalanya dan kemudian dia sudah pulas saja, aku mengambil selimut, dan menyeli-mutinya, kasihan dia capek.
Sesampainya di dorm SNSD, aku tak tega membangunkan Sooyoung, maka kugendong saja dia pelan-pelan. Aneh, dia tidak terbangun. Aku membuat agar dirinya pas dalam gendonganku, itu berarti dia mendongak. Memperlihatkan lehernya yang jenjang, kok aku jadi merinding. Aku buru-buru geleng-geleng kepala, dan membawa-nya, ketika aku melihat adegan di depanku.
Donghae dan Tiffany! Astaga, mereka berdua itu ya… aku diam di tempat, dengan Sooyoung dalam gendonganku. Tiffany wajahnya berbinar-binar, astaga aku tak menyangka temanku sekamar itu gombal hingga membuat si wajah dingin Tiffany berbinar seperti itu. Donghae mencubit pipinya, dan spontan mencium bibirnya, dengan intens. Tiffany membalasnya, aku menelan ludah, tak lama aku nyaris menjatuhkan Sooyoung, dan kepala Sooyoung terantuk hiasan di dekat pintu.
Dan si Sooyoung itu hanya mengeluh sebentar lalu terbangun, dia mau marah tapi mulutnya di tekap olehku, dan mengajaknya minggir. Sooyoung melihat apa yang membuatku nyaris menjatuhkannya, dia sendiri kaget. Dan malah langsung menarik-ku ke celah sempit. Astaga! Disini sempit sekali, kami berhadapan, dan wajahku dan wajahnya hanya berjarak senti.
”Mereka ngapain ciuman disitu, sih?” tanya Sooyoung.
”Yaa, mana aku tau!”
Sooyoung hendak menoleh, tapi yang terpampang di hadapannya adalah wajahku, dan bibirnya menyapu pelan pipiku. Aku langsung merinding hebat! Sooyoung juga sepertinya langsung salting, berusaha menjauhkan dirinya sejauh mungkin dariku, tapi yang terjadi tadi sudah membuatku on fire. Aku tidak bisa menahan diriku lagi, ketika aku meraih wajah Sooyoung, entah apa yang kupikirkan, aku hanya tahu ketika aku sudah menciumnya.

8 comments:

zee said...

ah suka suka suka suka suka...
cerita'a bgus bgt..
w bca'a senyum" sndiri..haha
sifat'a pas bgt..
d lnjutin ya..

Lee Haejin-nisya said...

hahahaha...
gomawo zii, iya part 2 masih dalam proses penggarapan, mudah2n nanti malem bisa 9uw publish...
iklanin link yoo di fb kao...

Kiim_ikKa said...

. FF na kereeeeeeeen chinGu .
. gOkiiiil lagi .
. trnyata bnr yaah klo sOoyoung onnie tUh pemarah orang na .
. Untung EunhyUk oppa orang na penyambar .
. lanjUut cHingu .
. bwt FF tentang Yuri donkkk .

Lee Haejin-nisya said...

aaah gomawo dah mau baca...
sooyoung sih gk pemarah, cuma orangnya ya begitu cablak deh...
hehehehe...
pasti bakal di buatin untuk Yuri...
gomawo ya..

Lalalalaaa said...

uwaaaa, bagus banget!

mrschokyuhyun said...

whuuaaaa~~ eonnni kocak!!!
XDD aku suka sama pairing SuperGeneration !

Elf said...

Keren O.O

Anonymous said...

waaa bags bgt
jd snym2 ketw2 jnkrak2 gak jelasss
tp kok ending nya nggantung y???
^^

Post a Comment