Wednesday, May 5, 2010

ESC Namja Part 1

ESC Namja ~chapter 1 of 3~
By: sung_wookie_hae aka lee kyorin
leehaejin-nisya aka nisya
carina_tauk

tags: kim ryeowook, lee donghae, lee sungmin , cho kyuhyun

annyeong haseyo..
bingung kenapa authornya bertiga? Hahaha.. sebernya ini memang project kami… :)
jadi, selamat membaca yaaa…
don’t forget to leave some comment okee :)

Karakteristik para pemainnya:
Lee sungmin: dia adalah E namja , yaitu energic. Ia adalah orang yang sangat energic dan selalu mengatakan kemauannya dengan to the point. Dia merupakan contoh orang yang mudah dan pandai bergaul, maka tak bisa dipungkiri bahwa semua siswa pasti mengenalnya. Di balik semua itu, sungmin memang tipe pemilih dalam mencari wanita yang ia sukai. Sejujurnya, ia menyukai wanita yang manis namun tidak manja, juga asik diajak ngobrol.

Kim Ryeowook: dia adalah S namja, yaitu Shy. Ia juga bisa terbilang pandai. Ia memiliki wajah yang bisa terbilang agak pucat. Ia juga sangat ahli dalam memainkan beberapa alat music. Salah satunya Piano. Ia sangat pemalu juga pendiam. Karna dari itu, dia sangat susah untuk bergaul dengan temannya, khususnya teman wanitanya. Adakah seorang wanita yang bisa menaklukan hatinya?

Lee donghae: dia adalah C namja, yaitu laki-laki cool. Dia adalah laki-laki yang berasal dari keluarga kaya. Dia sering besikap semena-mena dengan semua orang asalkan ia mendapatkan apa yang ia mau. Ia juga sering mencari perhatian seseorang dengan cara mengerjainya. Namun dibalik sikap sombong, dingin dan jutek, sebenarnya dia adalah orang yang haus akan kasih sayang karna sejak kecil ia jarang mendapat kasih sayang dari kedua orang tuanya yang selalu sibuk dengan pekerjaan mereka

Cho Kyuhyun: ia merupakan kakak dari cho chihoon yang satu sekolah dengan adik juga sahabat adiknya, ia terkenal ganteng dan supel, namun cap playboy pun tak luput dari dirinya. Dan belakangan ini dia mulai mendekati sahabat adiknya, lalu apakah yang akan terjadi?

Cho Chihoon : Dilihat dari casing-nya, Chihoon merupakan gadis manis. Dibalik itu, dia adalah gadis tomboi, pemberontak, ugal-ugalan, dan berantakan. Tak ada yang bisa menahannya jika dia sudah mau membolos dari jam pelajaran yang membosankan. Makanya Chihoon itu selalu ceria karena selalu melakukan apa yang membuatnya bahagia.

Lee Kyorin : Penakut dan pemalu, selain itu juga orang handal dalam bermusik. Kyorin Tinggal sendiri karena ingin mandiri, namun tetap membawa keparnoannya. Jalannya sering menunduk, dia akan nampak percaya diri diantara sahabat-sahabatnya, juga di depan pianonya. Dia juga yang paling pintar diantara kedua temannya itu.

Lee Haejin : Anak tunggal, ayahnya udah tidak ada, entah kemana dan Ibunya sakit-sakitan. Karena itulah Haejin menjadi cewek keras, meski baik hati. Gara-gara ayahnya, dia jadi agak-agak trauma dengan relationship. Dia bisa deket sama cowok, tapi agak susah untuk jadi namja-chingunya.

let’s read our fanfiction
Mungkin kalian berulang kali berpikir,.. mengapa 3 orang dengan kepribadian bertolak belakang itu,bisa berteman akrab?bukankah,.. apa yang mereka pikirkan pasti berbeda satu sama lain?jadi,.. apa yang membuat mereka cocok?

Mereka sendiri tidak memahami hal itu,yang mereka tau semakin besar perbedaan antara mereka,.. semakin mereka bisa saling melengkapi dan menyempurnakan persahabatan mereka.

Karena jalan pikiran masing-masing mereka berbeda,.. begitupula takdir mereka,mereka menjalani kehidupan cintanya masing-masing.
Udara dingin mulai menusuk-nusuk kota Seoul yang indah ini. Gadis bernama Lee Haejin, dengan senyumnya yang ceria melangkah keluar dari gedung sekolah. ”Haejin-ah, hati-hati…” ucap kedua sahabatnya, Lee Kyorin dan Cho Chihoon.
”Oke, kalian juga…” Haejin melambai, dan langsung berlari menuju halte bus dekat sekolahnya. Setelah menunggu beberapa menit, bus yang ditunggu akhirnya datang juga. Haejin melangkahkan kakinya masuk ke dalam bus, dan duduk di salah satu bangkunya. Tak lama, tempat yang dituju pun sampai. Salah satu toko baju dengan merk luar negeri, di salah satu pusat perbelanjaan mewah di Seoul, bahkan Korea Selatan.
Apa yang akan Haejin lakukan disana? Berbelanja? Jelas tidak. Haejin bekerja sebagai pelayan toko, sekaligus kasir, disana. Setelah mengganti seragamnya dengan seragam kerja, Haejin mulai bekerja. Merapikan baju-baju di gantungan-gantungan, dan melayani pembeli. Biasanya tidak ada yang spesial di pekerjaannya, namun hari ini, tanpa dia sadari, sesuatu dalam hidupnya mulai berubah.
”Haejin-ssi, tolong antar pelanggan yang baru datang itu… aku harus menelepon gudang…” kata Taeyeon Onnie, dia Sunbae-nya Haejin disini.
”Ne, Onnie…” Haejin mengangguk dan mendongak, melihat seorang cowok yang sedang lirik-lirik kanan kiri di depan pintu masuk. Haejin menghampirinya, dan membungkuk. ”Annyeong hasimnika, Sunsangnim… ada yang bisa saya bantu?”
Cowok itu menatap Haejin, kemudian melepas kaca mata hitamnya. Rambutnya cokelat bergelombang acak-acakan tapi teratur. Wajahnya tampan dan cool, dia menatap Haejin dalam. ”Aku mau cari jas lengkap buatan langsung desainernya, koleksi musim dingin, yang terbaru.” Dengan Suara dingin danangkuh.
Haejin paling benci sama pelanggan yang seperti ini, tapi demi biaya hidup, maka dia membungkuk dan mempersilakan cowok yang kira-kira sepantaran atau lebih tua beberapa tahun darinya, yang jelas tidak jauh itu, untuk mengikutinya ke bagian etalase paling belakang, yang semua bajunya di taruh di manekin.
”Silahkan…”
Cowok itu melipat tangannya, dan mengamati baju-baju tersebut dengan wajah masam, sama sekali tidak ada antusiasnya sama sekali. ”Ini koleksi musim dinginnya?” dengan suara menyebalkan.
”Ne…” Haejin mengangguk.
”Apanya yang koleksi musim dingin?!” tanyanya sinis. ”Bukan seperti ini! Bahannya saja sudah terlihat tidak berkualitas begini! Aku mau yang benar-benar asli dari desainernya! Ini pasti buatan pabrik!”
Haejin ternganga, kemudian menggeleng. ”Aniyo, ini memang koleksi musim dingin langsung dari tangan desainernya, Sunsangnim…” kata haejin mencob sabar.
”Aku tidak mencari yang seperti ini!” katanya nyebelin. ”Ini murahan! Carikan aku yang lain lagi!”
Di etalase lain. ”Bukan yang seperti ini! Ini sih pasaran, bahannya juga bahan progal! Kau ini bisa tidak sih melayani pelanggan dengan benar?!”
Etalase lain lagi. ”Bukan yang ini! Aku mau yang elegan, dan keluaran musim dingin! Langsung dari desainernya!”
Etalase lain lagi. Kali ini Haejin yang berbicara, karena waktu sudah menunjukkan pukul sembilan malam. ”Caesuamnida, Sunsangnim… jika memang tidak ada yang bisa dipenuhi…” wajahnya sudah lelah.
”Aish! Toko ini memang benar-benar… katanya ini franchise dari brand luar negeri! Kualitasnya dan pegawainya sama saja!” dan dia langsung pergi.

Haejin’s POV
Apa salah dan dosaku hari ini? Pelanggan tadi itu benar-benar menyebalkan, sudah tau yang dicari tidak ada, kenapa masih saja ngotot putar-putar toko, dan tetap ngedumel bilang yang dia cari tidak ada, barang-barang disini tidak berkualitas, dan pegawainya tidak becus?! Apa mau cowok gila itu? Dia juga bukan orang tua dewasa, yang seperti ibu-ibu pejabat yang memang rewel banget kalo belanja?
Hari ini aku sial sekali! Manajer toko memarahiku, karena menurutnya yang datang tadi itu tamu penting? Aish, tamu penting apanya? Tamu sok penting iya, akhirnya aku pulang dalam keadaan berantakan, saking lelahnya.

Keesokan harinya, Suatu hari 3 orang bersahabat itu,,..berangkat sekolah bersama.
Dan pada jam istirahat, haejin menceritakan kejadian kemarin dengan kedua sahabatnya, yaitu lee kyorin dan cho chihoon. Namun sewaktu mereka sedang asik bercerita, sebuah insiden tak terduga terjadi.
“hoahemm…”chi hoon menguap lebar-lebar.

“hush… chi,sopan sedikit kenapa?jangan menguap lebar-lebar,..kamu th cewe tau…”ujar kyorin

“ahh… emangnya aku harus ngapain?masa menguap aja juga harus pake aturan sih?”keluh chi hoon.

“chi,.. bukan pake aturan.maksudnya kamu menguap itu tutup mulut kamu pke tangan kek…atau apa gitu,bukan menguap kayak anak cowo gtu..”timpal haejin

“ah… arasseo… arasseo.menguap aja pake dibahas”chi hoon mencibir.

Teman-temannya hanya bisa tertawa,.. tiba-tiba ada seseorang memanggil dari belakang,..
“Hae Jin-ah…”teriak orang itu
Sontak mereka berbalik, dan chi hoon mendapati kakaknya.. Cho Kyu Hyun sedang berlari kea rah mereka,.. bukan,lebih tepatnya kea rah hae jin.
Kyuhyun mengatur nafasnya yang tersengal-sengal..

“hah… hah.. siang ini kau ada acara tidak?”

“hhmm.. sepertinya tidak ada oppa,..ada apa?”

“ahh.. tidak,aku hanya ingin mengajakmu makan siang.. boleh?”

“APA?!!!!MAKAN SIANG?!!?aku hampir mati kelaparan di rumah saja kau tidak mau membuatkanku jajangmyeon instant sekalipun.. dan sekarang kau mengajak haejin makan siang?!!?KAU PELIT…..”

“heh… soal makananmu khan itu urusanmu.lagipula,aku ada urusan sendiri dengan haejin.Tidak usah ikut campur…”kata kyuhyun sambil membuang wajah dari chi hoon.

“iikhhh…”chi hoon hampir saja menjitak kepala kakaknya kalau ia tidak ditahan kyorin.

“jadi,bagaimana haejin?kau mau tidak?”Tanya kyuhyun bersemangat.

“nh anak… kalau haejin aja… baek sampai malaikat juga kalah dh.. sama gue?ukh.. bapaknya iblis juga ak sanggup nandingin dy..”cibir chihoon.

“aa.. bagaimana ya,aku masih ada kerja sambilan.oppa mau menungguku?”Tanya haejin pada kyuhyun

“OPPA?!!?”jerit chihoon histeris

“kau ini.. dari tadi selalu saja mengangguku.pergi sana..”usir kyuhyun

“ya sudah… dah kakak brengsek,jangan kau apa-apakan temanku…”ujar chihoon sambil membalikkan badannya dan pergi bersama kyorin meninggalkan mereka berdua.

“tenang saja… setidaknya dia bukan cewe seliar kamu,.. iya kan haejin?”Tanya kyuhyun sambil tersenyum lebar.

“duakk…” sebuah bola sukses mendarat dengan bebas di kepala kyuhyun.

“rasakan itu… makanya jangan hina-hina aku..”teriak chihoon dari kejauhan

Haejin hanya bisa tertawa melihat kelakuan kedua kakak beradik itu,.. sampai kyuhyun akhirnya mencium pipi kirinya.sambil berlalu pergi dan melambaikan tangan “aku tunggu di tempat kerjamu…”

Haejin merasa wajahnya sudah memanas saat ini. Suaranya tercekat di leher,..
Ia berjalan ke kelasnya dengan kejadian tadi yang terus membayanginya.

Saat mereka kembali ke kelas, pelajaran fisika pun hampir dimulai, namun Cho Chihoon mengambil tasnya dari dalam kelas dan pergi keluar kelas
“yakkk… chihoon-ah kau mau kemana?” teriak lee kyorin dari dalam kelas
“seperti biasa.. aku akan bersenang-senang” kata chihoon sambil berlari.
Sesampainya di taman belakang. Ia melemparnya tasnya terlebih dahulu hingga melawati dinding halaman belakang, kemudian mundur kebelakang beberapa langkah. Setelah siap mengambil ancang-ancang, Chihoon berlari dan meloncat dengan indahnya, sampai kemudian seharusnya ia mendarat dengan mulus dan cantik di aspal belakang sekolah. Namun kenyataannya bukan aspal yang menyambutnya.
Ia menubruk seseorang, dan yang lebih parahnya, posisi Chihoon menindih orang itu, dan bibir Chihoon menempel manis di bibir cowok itu. Begitu sadar akan posisinya. Chihoon mundur. ”ANDWEEEE…”
Dan laki-laki itu juga sontak terkejut. Saat chihoon ingin berlari, laki-laki itu menahan tangannya sambil menatap chihoon dengan sinis.

LEE KYORIN’s [POV]
“aduhhh.. bagaimana bisa aku tertidur di perpustakaan sampai jam 8 malam seperti ini?” lee kyorin menggerutu. Tadi, sepulang sekolah ia hendak mencari buku di perpustakaan untuk membantunya menyelesaikan tugas sekolahnya. Ia terpaksa ke perpustakan sendiri karna kedua temannya mempunyai urusan masing-masing. Lee haejin harus ketempat kerjanya sedangkan cho chihoon menghilang pada pelajaran fisika di jam terakhir.
Keadaan sekolah saat ini benar-benar sepi dan menakutkan, lampu yang menyala juga remang-remang sehingga membuat bulu kuduk kyorin berdiri. Ia sempat mendengar cerita hantu dari temannya beberapa hari lalu. Kata temanya, penjaga sekolah mereka pernah melihat sesosok hantu laki-laki berusia remaja di ruang music. Katanya hantu itu gemar menggangu murid-murid yang penakut seperti diri kyorin.
Dan saat kyorin berjalan melewati ruang kesenian, ia mendengar alunan piano yang sangat merdu juga membuat bulu kuduk kyorin merinding lagi.
“siapa yang memainkan piano dengan nada seperti itu malam-malam begini? Mungkin kah…..???” batin kyorin sibuk menanyakan sejuta kemungkinan.
Namun tiba-tiba suara piano itu terhenti dan membuat kyorin tambah penasaran. Saat ia berjalan mendekati pintu tuang kesenian, detak jantungnya berjalan seakan 10 kali lebih cepat dari biasanya. Dan saat Ia ingin memegang gagang pintu, tiba –tiba pintu itu terbuka.
Kreeeeeeeeeeeeekkkkkk…….. terdengar suara pintu terbuka
Saat itu keringat dingin kyorin sudah bercucuran di pelipisnya, nafasnya sudah tak teratur dan jantungnya seakan ingin meledak.
Ia melihat seoarang laki-laki memakai seragam sekolahnya dengan wajah sangat sangat pucat dan bagian bawah matanya terlihat agak sedikit hitam
1… 2… 3… detik mereka terpaku saling melihat, lalu pada saat detik berikutnya
“aaaaaaaaarrrrrrrrrggggggggggggggghhhhhhhhh” teriak mereka bersamaan
“han… hann… hantuuuuuuuuuuu” kata kyorin seraya meninggalkan laki-laki itu dan berlari keluar sekolah.
Sesampainya di apartemennya, ia mengatur nafasnya. Ia memang tinggal sendiri di dalam apartemennya. Dan saat tengah malam, ia tak bisa tertidur karena bermimpi mendengar suara piano yang sama dengan suara piano yang ia dengar di sekolahnya.
Namun saat ia terjaga, suara piano itu terdengar nyata dan semakin menyeramkan. Kyorin langsug menutupi dirinya dengan selimutnya dan memejamkan matanya erat-erat.

0 comments:

Post a Comment